Jumat, 12 April 2013

BADAI HABOOB DAN PERANG KHANDAQ

Foto: BADAI HABOOB DAN PERANG KHANDAQ

Ada dua hal yang menarik dari sisi sains dalam perang Khandaq ini yaitu kebersamaan waktu antara terjadinya peperangan Khandaq ini dengan migrasi belalang gurun dari Afrika yang melintasi semenanjung Arab menuju Asia yang menjadi panganan berprotein tinggi bagi pasukan muslimin selama dalam pengepungan, selengkapnya di http://dokterhanny.org/?p=515

Yang kedua adalah kebersamaan waktu antara perang Khandaq dengan kemunculan badai gurun Haboob yang bergerak dari selatan gurun Sahara di Sudan menuju semenanjung Arab.

Sebagaimana diketahui pertempuran Khandaq dimulai pada 31 Maret 627 Masehi (Syawal 5 Hijriah) terjadi selama 27 hari dengan akhir kekalahan telak di pihak musuh yang diporakporandakan dengan angin topan yang dahsyat.

Sumber WeatherOnline menyebutkan, Haboob adalah badai pasir yang muncul di selatan Sahara Sudan lalu bergerak melintasi semenanjung Arab menuju Irak dan Iran. Aktivitas terkuatnya biasanya terjadi pada April dan Mei. Mungkin di Indonesia pada bulan-bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Dalam al-Qur'an disebutkan firman Allah SWT tentang peperangan Khandaq ini:

“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.” [QS. al-Ahzab 33:9]

Maka dapat dimungkinkan angin topan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah badai pasir Haboob dari Sudan mengingat sebagian besar perang Khandaq terjadi di bulan April yang bersamaan waktunya dengan munculnya badai pasir Haboob yang saat itu klimaks di bulan April.

Inilah yang mungkin menjelaskan perang Khandaq disebut juga perang uji kesabaran, di mana seakan-akan Allah SWT telah mengatur waktu kemenangan kaum muslimin dengan kedatangan badai pasir Haboob.

Wallahu’alam bishowab

Literatur dan foto selengkapnya di http://dokterhanny.org/?p=1440
Ada dua hal yang menarik dari sisi sains dalam perang Khandaq ini yaitu kebersamaan waktu antara terjadinya peperangan Khandaq ini dengan migrasi belalang gurun dari Afrika yang melintasi semenanjung Arab menuju Asia yang menjadi panganan berprotein tinggi bagi pasukan muslimin selama dalam pengepungan, Yang kedua adalah kebersamaan waktu antara perang Khandaq dengan kemunculan badai gurun Haboob yang bergerak dari selatan gurun Sahara di Sudan menuju semenanjung Arab.

Sebagaimana diketahui pertempuran Khandaq dimulai pada 31 Maret 627 Masehi (Syawal 5 Hijriah) terjadi selama 27 hari dengan akhir kekalahan telak di pihak musuh yang diporakporandakan dengan angin topan yang dahsyat.

Sumber WeatherOnline menyebutkan, Haboob adalah badai pasir yang muncul di selatan Sahara Sudan lalu bergerak melintasi semenanjung Arab menuju Irak dan Iran. Aktivitas terkuatnya biasanya terjadi pada April dan Mei. Mungkin di Indonesia pada bulan-bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Dalam al-Qur'an disebutkan firman Allah SWT tentang peperangan Khandaq ini:

“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.” [QS. al-Ahzab 33:9]

Maka dapat dimungkinkan angin topan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah badai pasir Haboob dari Sudan mengingat sebagian besar perang Khandaq terjadi di bulan April yang bersamaan waktunya dengan munculnya badai pasir Haboob yang saat itu klimaks di bulan April.

Inilah yang mungkin menjelaskan perang Khandaq disebut juga perang uji kesabaran, di mana seakan-akan Allah SWT telah mengatur waktu kemenangan kaum muslimin dengan kedatangan badai pasir Haboob.

Wallahu’alam bishowab

Literatur dan foto selengkapnya di http://dokterhanny.org/?p=1440

Tidak ada komentar:

Posting Komentar