BENARKAH KITA BISA MELAKUKAN CLONING MANUSIA ?
Ini adalah pertanyaan kedua yang sering juga diajukan pada saya berkenaan studi genetika...
Benarkah cloning manusia bisa dilakukan? Sebelumnya kita sepakati dulu
sampai sejauhmana batasan dari yang dimaksud dengan cloning.
Memang besar kemungkinannya dan tinggal menunggu waktu saja, para
ilmuwan genetika bisa menduplikasi seseorang melalui cloning, tapi itu
hanya sebatas duplikasi fisik tubuh. Ada sebuah “garis batas” yang
mustahil dilalui oleh cloning sampai kapanpun. Sekalipun tampilan fisik
tubuhnya sama persis, tapi ruhnya tidaklah sama ! Karena cloning
mustahil untuk menduplikasi ruh pengisinya.
Fisik tubuh
seseorang bisa diduplikasi berkat ditemukannya kode DNA yang dengan
pemetaan kode DNA tersebut, proses cloning bisa dilakukan.
Setelah pemetaan DNA lengkap dilakukan, maka peta DNA tersebut
diaplikasikan pada sel bakal calon janin. Sel hasil rekayasa genetika
tersebut selanjutnya ditanamkan pada “ibu tiri” (surrogate mother) yang
meminjamkan rahimnya untuk tempat sementara agar ia bisa berkembang
menjadi janin.
Janin kemudian akan berkembang membentuk
organ-organ tubuh berdasarkan peta DNA yang telah direkayasa. Nah,
jelaslah peta DNA tidak berperan dalam meniupkan ruh ke dalam tubuh
tersebut, karena di dalam peta DNA tidak mengandung informasi tentang
ruh melainkan hanya sebatas informasi tentang bentuk fisik tubuh.
Pertanyaannya, apakah ruh yang pertama akan beralih pindah ke janin
yang di-cloning tersebut? Tentunya hal itu diserahkan pada yang Dzat
Menciptakannya, yaitu Allah SWT dan inilah jawaban-Nya bisa disimak pada
ayat berikut:
“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan
kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti SATU JIWA SAJA.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS. Luqman 31:28]
Jadi tidak ada perpindahan ruh dari fisik tubuh yang sudah ada di kubur
ke janin yang di-cloning. Ruh akan tetap berada di tubuh sebelumnya dan
akan dibangkitkan kembali di akhirat kelak dengan tubuh yang sama bukan
dengan tubuh yang di-cloning.
Bilamana kelak anda berhasil
meng-cloning orang yang anda sangat cintai, yakinilah, ia bukanlah
sebenar-benarnya orang yang anda cintai tetapi sudah sosok lain
sekalipun tampilan fisiknya sama.
Perlu diingat, ditemukannya
teknologi cloning bukanlah jalan untuk “Menjadi Tuhan” melainkan jalan
untuk “Mengenal Tuhan” karena dengan cloning itu kita menjadi bisa
melihat bagaimana dahsyatnya kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan
mahluk.
MENGAPA AL-QURAN TIDAK MENYEBUT-NYEBUT CLONING ?
Hal ini sering ditanyakan pada saya berkenaan studi genetika. Ini penjelasan singkatnya...
“Cloning” bukanlah proses menciptakan melainkan proses menduplikasi
dari mahluk hidup yang sudah diciptakan. Bila sudah mampu untuk
menciptakan, maka cloning adalah hal yang mudah. Jadi proses menciptakan
adalah hal yang sangat tinggi kedudukannya dibandingkan cloning.
Itulah mengapa anda tidak akan menemukan istilah “Cloning” dalam Qur’an
melainkan lebih banyak disebut-sebut “Creation” atau penciptaan sebagai
wujud supremasi kekuasaan Maha Tinggi dari Allah SWT.
Anda
tidak bisa mengklaim “Menciptakan Nasi” karena anda hanya berperan
memicu kejadian terwujudnya nasi yaitu dengan mempertemukan panas api,
air dan beras, selanjutnya ketiga unsur tersebut yang menyebabkan beras
berubah menjadi nasi. Anda tidak berperan memberikan panas karena api
yang melakukannya, juga tidak berperan dalam melembutkan karena air yang
berperan, juga tidak berperan dalam memunculkan nasi karena beraslah
yang peran.
Jadi di mana peran anda dalam penciptaan? Tidak Ada !
Kesimpulannya, kita sebagai manusia hanya diberi kelebihan akal, yang
dengan akal itu kita mengetahui berbagai potensi dari benda-benda di
alam ini (lihat QS. al-Baqarah 31-33), yang dengan mengetahui potensi
benda-benda itu kita punya pengetahuan hingga mampu untuk memicu sebuah
kejadian yang menimbulkan suatu wujud.
“...Sesungguhnya segala
yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor
lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya...” [QS. al-Hajj 22:73]
source: FB Dokter Hany Rono
Kejahatan setan selanjutnya, "Waan taquuluu alallohi maa laa taklamuun. 'Dan agar kalian berkata yang tidak kalian ketahui' atas Alloh."
BalasHapusSaya khawatir 'ini termasuk' yang dimaksud oleh Alloh dalam potongan ayat tsb.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus